Sabtu, 05 Februari 2011

My words

Jaten, 5 Febuari 2011

Kembali ke Kampus
Kembali ke Jakarta
Kembali ke Asrama

Kembali meraih mimpi yang telah kau tulis rapi dalam buku mimpi
Belum semuanya tercapai, bahkan ada yang tidak terpenuhi
Tapi itu kemarin en

Sekarang? Besok?
Jalankan dengan sepenuh hati, insyaAllah kan kau temui apa yang dicari
Hadapi saja semua yang menghalangi langkahmu

Untuk apa kau takut dan ragu?
Untuk apa kau bersedih?
Tak ada guna
Kau tak lupa kan?
Akhir perjalananmu hanya dua, surga dan neraka
Itu pilihan

Ingat janjimu, akan selalu optimis dan memandang ke depan!
Akan selalu bangkit meski kadang terjatuh dan sakit!

Tak kekurangan satu hal apapun, serta senantiasa dalam ridho Illahi..

Karena memang hanya satu yang kau tuju
Berada dalam surgaNya, bersama mereka yang kau cintai dan sayangi lillahi Ta'ala
Semangat taklukan Jakarta! Dan jaga semangatmu untuk membawamu pada yang lebih baik! :)

Kamis, 03 Februari 2011

Jangan takut masuk FKUI

Entah sudah berapa kali, saya mendapat pertanyaan.
"Biaya kuliah di FKUI mahal ya mbak? Biaya hidup di Jakarta juga mahal ya?"
Baik itu dari adik kelas, keluarga, maupun orang-orang yang saya temui di jalan atau di kendaraan. hehe.

Entah sudah berapa kali juga saya jawab, tidak. Dengan berbagai alasan tentunya.

Biaya kuliah di UI, sama. Tidak ada yang dibedakan. Untuk jurusan IPA, seperti FK, FKG, FKM, FIK, FMIPA, FT, dan FASILKOM biaya operasional pendidikan (BOP) per semester maksimal 7,5 juta. Untuk jurusan IPS, seperti FE, FISIP, FPsi, FH, dan FIB, BOP per semester maksimal 5 juta.
Maksimal maksudnya?

Karena di UI ada yang namanya pengajuan keringanan BOP, istilahnya BOP berkeadilan.
Setelah dinyatakan diterima, segera isi berkas-berkas pengajuan keringanan jika memang keberatan dengan biaya yang sebesar itu. Biasanya batas waktu pengumpulan berkas hanya jarak beberapa hari setelah pengumuman.
Berkasnya cukup banyak memang, mulai dari pernyataan untuk pengajuan keringanan, pernyataan dari tetangga terdekat, denah dan foto rumah, ada form yang harus diisi, kondisi keluarga, slip gaji orangtua, fotokopi KTP, dan semua2nya.

Jangan takut dulu, lakukan saja. Jalani saja setiap prosesnya.

Diskusi pertama

Waktu itu, Minggu tanggal 23 Januari 2011.
Saya mendapat kesempatan untuk mengikuti diskusi terbuka dengan Prof. dr. Samsuridjal Djauzi, Sp. PD. Beliau adalah guru besar dan dokter spesialis ilmu penyakit dalam yang mungkin sudah dikenal di Indonesia. Begitu banyak wawasan yang beliau miliki.

Diskusi dihadiri oleh sekitar 20 orang. Ada narasumber dari ilmu kedokteran komunitas, dari rumah zakat Indonesia, dari Ustadz, dari Badan Rohani di Jakarta (saya tak tahu pasti, apa namanya). Dan diikuti oleh mahasiswa FKUI, 2 orang senior 2006, dan 4 orang dari 2009. Salah satunya saya, tentunya.

Prof. Samsu membuka diskusi waktu itu dengan menceritakan kisahnya sepulang dari Bangkok, Thailand.
"Saya baru pulang dari Bangkok. Di sana, saya berkunjung ke sebuah rumah sakit, di mana banyak pasien dari wilayah Timur Tengah dirawat di sana. Saya heran, mengapa pasien2 yang biasanya berobat ke Amerika beralih ke Bangkok. Ternyata setelah saya mencari tahu, memang ada hal yang berbeda. Berobat di Amerika jauh lebih mahal dilihat dari sisi manapun. Sedangkan di sana, biayanya jauh lebih murah. Untuk kamar VIP saja, semalam sekitar 1,2 juta rupiah. Itu setara dengan harga per malam di RSCM Kencana. Pelayanan di sana juga sangat baik, ramah dan memuaskan. Berbeda dengan di Indonesia, yang kualitasnya masih kurang. Pertanyaannya sekarang, kapan kah di Indonesia ada rumah sakit yang bersahabat semacam itu?"

Saya hanya menjawab dalam hati, "Suatu saat nanti, Prof". :)

Rabu, 02 Februari 2011

It's about you

Jaten, 2 Febuari 2011

Dalam rintik hujan sore ini


Nita

Assalamu'alaykum sahabat...
Hmmmh...
Sebentar lagi kelas dua akan berlalu...
Banyak sekali kenangan indah itu...
Subhanallah..
Maaf telah membuatmu menitikkan air mata..
Maaf...Sungguh, aq tak bermaksud menyakiti hatimu...
Sahabat yang sangadh aq cinta, aq terlalu bodoh untuk membuatmu terluka..
maaf..
Nita ga pengen jauh lagi..hiks..hiks..
Hwaaa...Nita sayang Dia krena Allah, sungguh...

The stars in pairs

Sirius Malam, bintang yang paling terang di malam hari..
Mengapa sirius yang sering kusebut? Tentu, bukan karena aku suka tokoh Sirius Black di Harry Potter. Lebih dari itu, karena aku suka melihatnya.. Mendengar namanya..

Dan ternyata, bintang tersebut muncul dalam sebuah ayat Al Qur'an.

".... dan bahwasanya Dialah adalah Tuhan (yang memiliki) bintang syi’ra". QS. An-Najm [53] : 49

Bintang Syi’ra ialah bintang yang disembah oleh orang-orang Arab pada masa jahiliyah.

Sirius (alpha CMa /alpha Canis Majoris / Alpha Canis Majoris) adalah bintang paling terang di langit malam dengan magnitude kecerlangan sekitar −1.47. Dia juga bisa disebut sebagai “Bintang Anjing”; karena bintang Sirius terletak di kawasan konstelasi rasi Canis Major (bhs Inggris: Big Dog).

Bitang Sirius yang tampak oleh mata kita di malam hari sebenarnya adalah bintang ganda. Jadi bukan sebuah bintang namun dua buah bintang yakni Sirius A dan Sirius B. Sirius A kira2 dua kali matahari kita.

Dalam bukunya Harun Yahya menjelaskan perihal bintang syi’ra sebagai berikut:

Bintang Sirius [Syi’ra] muncul di Surat An Najm (yang berarti “bintang”). Bintang ganda yang membentuk bintang Sirius ini saling mendekat dengan sumbu kedua bintang itu yang berbentuk busur setiap 49,9 tahun sekali. Peristiwa alam tentang bintang ini diisyaratkan dalam ayat ke-9 dan ke-49 dari Surat An Najm.

Ketika pengertian-pengertian tertentu yang disebutkan dalam Al Qur’an dikaji berdasarkan penemuan-penemuan ilmiah abad ke-21, kita akan mendapati diri kita tercerahkan dengan lebih banyak keajaiban Al Qur’an. Salah satunya adalah bintang Sirius (Syi’ra), yang disebut dalam surat An Najm ayat ke-49:

"… dan bahwasanya Dialah Tuhan (yang memiliki) bintang Syi’ra". (QS. An Najm, 53: 49)