Kamis, 12 Juli 2012

Mengena


Detik waktu terus berjalan
Berhias gelap dan terang
Suka dan duka, tangis dan tawa
Tergores bagai lukisan

Seribu mimpi berjuta sepi
Hadir bagai teman sejati

Di antara lelahnya jiwa
Dalam resah dan air mata
Ku persembahkan kepadaMu
Yang terindah dalam hidupku

Meski ku rapuh dalam langkah
Kadang tak setia kepadaMu
Namun cinta dalam jiwa
Hanyalah padaMu

Maafkanlah bila hati
Tak sempurna mencintaiMu
Dalam dada ku harap hanya
Dirimu yang bertakhta

Detik waktu terus berlalu
Semua berakhir padaMu

-Rapuh Opick-

Sepiring nasi

Sepiring nasi..
Ya bapak, tiba tiba aku teringat satu hal yang selalu kau contohkan..
Makanlah sampai bersih.
Jangan sisakan satu nasipun, kalau mampu.
Mengapa?
Pertama, itu wujud syukur pada Allah, masih banyak orang yang ga bisa makan.
Kedua, selagi masih bisa makan, jangan siakan setiap kesempatan untuk meraih barokahnya. Ambil manfaat sebanyak-banyaknya.
Ketiga, wujud bakti sama orang tua.
Keempat, itu tanda kita cinta kebersihan. hehe.

Bahkan sampai sekarang, masih terus kucoba untuk tak pernah menyisakan nasi di atas piring.
Baru sekarang pak, saat jauh, aku merasa bahwa setiap nasihat dan sikapmu, begitu bermakna.
Terimakasih Allah. Kangen bapak, ibu apalagi.. :''))