Sabtu, 05 November 2011

Dokternya Dokter

Saya teringat sebuah hadist..

"Rasa sakit, sedih, lelah, demam, sampai duri yang menusuk kulit yang diterima seorang hamba akan menjadi penggugur dosa-dosa. Sampai seorang hamba berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa. Maka bersabarlah. Bisa jadi inilah yang membuatmu dimasukkan ke dalam Surga dan dijauhkan dari api neraka oleh Allah subhanawa ta'ala..."

Malam ini saya galau. Bukan karena kondisi emosional yang sedang labil, tapi sepertinya fisik saya sedikit bermasalah.

Sudah dua hari, sejak kemarin siang, saya merasa kurang sehat. Ternyata sampai malam ini belum juga membaik.

Saya tak punya diagnosa, tanya ke teman atau senior, katanya cuma distensi lambung. Oke, saya percaya.

Rasa tidak nyaman ini, bisa dinetralisir dengan banyak bergerak, menyibukkan diri.

Ya Allah, maka ijinkanlah aku bergerak dan terus bergerak.. :)

Selama ini, saya selalu diam kalau sakit dan mengatakan "aku baik2 saja". Tapi ada satu orang yang tak pernah bisa saya bohongi, ataupun saya anggap tak mengerti.

Dialah IBU..

Dulu, tiap kali saya merasa kurang enak badan. Saya selalu berusaha terlihat sehat di depan ibu. Mengapa? Karena ada dua alasan.
1. Saya takut pergi ke dokter
2. Saya g mau merepotkan bapak ibu

Saat saya sakit, saya berusaha makan meskipun tak nafsu makan. Tersenyum, meskipun saya lesu. Atau selalu menghindar bila ibu ingin mengusap kepala saya, atau memegang tangan saya. Karena jarang sakit, makanya saya juga menganggap remeh tiap kali merasa kurang sehat.

Tapi semua sandiwara itu cuma bertahan sebentar. Hingga akhirnya ibu berkata.
"Kamu sakit mbak?"
"Ndak bu, sehat.."
"Ndak, keliatan dari bibirmu sayang."

Weew, emang bibir saya kenapa ibu?
"Ya, Ibu bisa membedakan kamu sehat atau sakit dari bibirmu."

Aaah, so sweeet.. :")

Lalu dengan segera, Ibu selalu memberikan pelayanan dan perawatan terbaiknya hingga saya sehat dan kembali ceria. hehe.

Bagiku, Ibu adalah seorang dokter. Kelak kalau saya sudah jadi dokter (aamiin), maka Ibu akan menjadi DOKTERNYA DOKTER.

Ya Allah, jaga Ibuku saat pengawasanku tak sampai padanya..

Diriwayatkan dari Abu Abdul Rahman Abdullah bin Mas’ud ra., dia berkata : Aku bertanya kepada Rasulullah SAW, “Amalan apa yang paling disukai Allah SWT?” Beliau menjawab :”Shalat tepat waktu” Aku bertanya lagi : ”kemudian apa?” Beliau menjawab : “Birrul walidain”. Aku bertanya lagi : “kemudian apa?” Beliau menjawab : “Jihad fi sabilillah”.

Selaksa rinduku buat Ibu..



2 komentar:

Nafsa Muthmainna mengatakan...

barokallahu fiik ya ukhty,
:)

Nurmita mengatakan...

wa fiiki barokallah ukh.. :)

semangaaat!

Posting Komentar