Rabu, 01 Oktober 2014

Kamu


Suatu hari..
"Kalo gitu, mau dong diajarin."
"Ada juga kamu yang ngajarin aku, kan kamu yang pinter."
"Engga. Kamu yang pinter."
"Kamu lebih pinter."
"Tapi dulu aku ga pernah dapet ranking 1 atau 2 selama sekolah."
"Tapi kamu hebat, sering jadi juara di luar sekolah."
"Itu beruntung namanya. Itu dulu."
"Gak ada istilah beruntung, itu bentuk ikhtiarmu yang terus menerus, doamu yang tak pernah putus, dan tawakal dengan hati yang tulus.."


"Kalau aku merasa beruntung memilikimu, artinya?"
"Itu bukan keberuntungan. Tapi bentuk ikhtiarmu pula.."
"Kalau begitu, masing-masing dari kita adalah buah ikhtiar satu sama lain."
"Ya, ikhtiar dalam mengusahakan kebaikan dan mengharapkan yang terbaik untuk selalu berjalan bersama dalam kebaikan. Semoga begitu."
"Dan kata Allah, itu kamu."
"Juga kamu."
"Yang akan menemaniku untuk selalu berikhtiar terus menerus, berdoa tak pernah putus, dan bertawakal dengan hati yang tulus.."
"Berjuang bersama, hingga maut memisahkan, hingga surga mempertemukan."
Di bawah langit, di atas bumi.

:) :) :)

1 komentar:

Nafsa Muthmainna mengatakan...

Ihihihi :D

Posting Komentar