Selasa, 26 Februari 2013

Ingin Menjadi Dokter yang Seperti Apakah Saya?

Ingin Menjadi Dokter yang Seperti Apakah Saya?

Dokter di mata saya merupakan suatu pekerjaan yang sangat mulia. Setiap orang wajib menolong orang lain yang kesulitan atau membutuhkan bantuan, tetapi hanya dokter yang mempunyai hak untuk menolong dan merawat pasien. Dokter memiliki nilai plus atas hak prerogatifnya tersebut. Dengan demikian, seorang dokter dituntut untuk memiliki sifat dan perilaku yang baik dalam menjalankan profesinya. Karena pada intinya, dalam pendidikan kedokteran diperlukan knowledge, skill, dan attitude. Hanya dengan modal ketrampilan dan pengetahuan, seorang dokter dapat menjadi buruk di mata pasien ketika tidak profesional dan terpercaya dalam menangani pasien. Saya merumuskan, sosok dokter yang saya idamkan ialah menjadi dokter yang beriman, terampil, dan mempunyai semangat tinggi. Tiga kunci itu akan mampu melahirkan jiwa dokter yang sejati.
Iman adalah keyakinan yang terletak di dalam hati. Ia ditanamkan oleh orang tua kita sejak dilahirkan ke dunia. Seiring berjalannya waktu, kita mampu menemukan jati diri kita yang sesungguhnya, hingga kita tahu apa makna dari keimanan itu sendiri. Iman adalah pegangan, iman adalah tanda kita dekat dengan Sang Pencipta. Oleh karena itu, dokter yang beriman tentu akan berusaha menyerahkan setiap ikhtiar yang dilakukannya dalam menolong pasien kepada Allah SWT. Karena dia tahu bahwa segala penentu hidup dan mati, serta yang memiliki rencana terbaik adalah Dia. Keimanan akan melahirkan keikhlasan dalam berbuat, membuka pintu-pintu sabar dan syukur atas setiap hal yang dokter alami. Dengan begitu, seorang dokter akan ikhlas dalam melayani, serta tulus mengabdi kepada masyarakatnya. Hal yang terpenting dari hakikat iman adalah ketika kita mampu menempatkan segala sesuatunya dengan seimbang. Seimbang dari segi dunia dan akhirat, seimbang dalam menjalankan berbagai peran yang diembannya.
Kedua, dokter yang terampil. Seorang dokter dilihat dari ketrampilannya mengelola pasien, bagaimana teknik menganamnesis, sampai pada diagnosis dan tatalaksana pasien. Terampil di sini maksudnya, seorang dokter harus mampu melihat pasiennya sebagai satu kesatuan yang komprehensif. Bahwa seorang pasien bukan hanya objek yang bisa kita sama ratakan dengan yang lain, tapi sebuah subjek dengan karakter dan latar belakangnya masing-masing. Pertama, terampil dalam berempati dan memanaje emosi diri. Empati adalah sebuah ketrampilan, bagaimana kita bisa memposisikan diri kita dengan tepat di depan pasien, melalui mimik wajah, ucapan, serta tingkah laku yang semuanya terlihat oleh pasien. Kedua, terampil dalam mengasalah clinical judgement dan clinical reasoning untuk mendiagnosis dan mentatalaksana pasien. Inilah yang akan menjadi tujuan dari pasien datang ke dokter, di mana pasien menjadi tahu apa masalahnya dan mendapatkan solusi terbaik dari dokter yang dipercaya. Ketiga, terampil dalam memenuhi poin-poin 5 stars doctor: community leader, communicator, decision maker, problem solver, dan manager. Karena di manapun seorang dokter berada, dia dianggap tahu segalanya, terlebih lagi ketika berada di daerah. Itulah mengapa tiga ketrampilan tersebut harus dimiliki dan dilatih sejak sekarang oleh seorang calon mahasiswa kedokteran.
Ketiga, dokter harus memiliki semangat yang tinggi. Semangat tinggi dalam belajar dan berjuang. Belajar menambah wawasan ilmu baik seputar dunia kedokteran maupun bukan, serta mau berjuang memberikan yang terbaik kepada pasien hingga titik darah penghabisan. Profesi dokter adalah pembelajar sepanjang hayat, di mana kita tidak boleh lengah sedikitpun dalam upaya upgrading kualitas keilmuan dan wawasan kita, terutama dengan semakin majunya teknologi pada zaman ini. Semangat berjuang juga diperlukan dalam melahirkan ketekunan dan mencetak dokter-dokter luar biasa hebat dengan daya juang tinggi, dalam membuat perubahan dan perbaikan di setiap lini.
Dengan tiga kunci tersebut, saya berharap mampu menjadi dokter yang profesional serta memiliki integritas terhadap diri saya, keluarga saya, pasien saya, dunia kedokteran, serta masyarakat bangsa dan negara. Berbekal iman yang kuat, terampil, serta semangat belajar dan semangat berjuang yang tinggi dalam memberikan pelayanan yang terbaik. Amin. J
  

0 komentar:

Posting Komentar