Kamis, 20 Februari 2014

Menu Berbuka

Buka puasa hari ini, menunya tumis sawi, telur dadar, krupuk, dan kering tempe buatan ibu. Sampai di kosan setengah jam sebelum maghrib, alhamdulillah tepat prediksi, makanan siap saji saat adzan bersahut-sahutan.


“Sholat dulu ya, baru makan,” kataku kepada seorang teman. Dua orang lagi sedang di luar rumah.

Setelah selesai menunaikan sholat, kami makan berdua. Di ruang tengah. Nasi baru matang, lengkap dengan sayur dan lauk yang sudah tersedia. Mengawali dengan mencuci tangan dan mengucap basmalah. Tanpa sadar, lahap sekali kami makan.

“Enak,” katanya.
“Emm, sadar atau engga. Sebenernya menu makanan kita sederhana banget ya?”
Dia terdiam. “Iya, bener banget.”
Lalu kami tertawa sebentar. Saling memandang.

“Tapi nikmat kan?”
“Sangat. Apalagi dimakan setelah berbuka,” katanya lagi sambil meneruskan makan.
“Ya, ga perlu menu yang mewah untuk merasakan enaknya makan, yang penting bersyukur. Di samping, ga sempet mampir ke pasar,” tersenyum.
“Mungkin sebenernya kita bisa, memilih untuk makan di luar sana. Tapi di rumah lebih berasa.”
“Berasa apanya?”
“Buatan sendiri, makan bareng. Sambil cerita banyak hal. Termasuk suka duka ujian pasien hari ini.”
“Setuju. Bener kan kalau bahagia itu sederhana. Cukup dengan bersama, bersabar, dan bersyukur.”

Dihiasi suara, 'Kreeek..' Bunyi patahan krupuk yang sengaja kita bagi dua karena menurut kami terlalu besar untuk seorang diri.

Begitulah. Banyak hal sederhana yang mampu membuat kita merasa bahagia.
Bahwa terkadang kebersamaan itu lebih bermakna dari apapun.
Bahwa terkadang sabar itu mampu membuat kita lebih menghargai apapun.
Bahwa terkadang sedikit dengan syukur tiada henti itu lebih berarti dari apapun.

Kami sedang bersabar, menanti hari sabtu. Hari di mana kami telah sepakat untuk sama-sama mengosongkan waktu.

“Sabtu is our time. Kita buat menu yang lain dari biasanya ya,” Hehe.
“Iya, harus! Alhamdulillah, ga ada jaga lagi weekend ini.”

Lalu kami mengakhiri sesi makan malam ini dan kembali ke kamar. Ke laptop masing-masing, ke buku masing-masing. Saatnya belajar (lagi). 
Semangat! :)

0 komentar:

Posting Komentar