Minggu, 27 Maret 2011

Sebait rasa

Bagaimana aku tak haru ibu?
Tiba-tiba engkau mengabarkan sesuatu yang luar biasa..

Bagaimana aku tak haru bapak?
Tiba-tiba pula engkau memberiku pilihan yang tak terkira..

Bagaimana aku tak haru ibu bapak?
Mendengar kalian jauh di sana, menyambut mimpi ananda

Ananda tak pernah menuntut apapun ibu sayang
Hanya ingin bisa belajar baik di sini, memberi persembahan terbaik untuk kalian kelak

Ananda tak ingin merepotkanmu bapak
Hanya ingin mandiri di sini, tumbuh dan berkembang menjadi dewasa

Ananda hanya ingin melihat senyum kalian
Tiap kali Allah mengizinkan ananda pulang ke rumah
Bernafas lega, ternyata kalian baik-baik saja
Masih tetap sama, meski usia semakin menua

Ragamu mungkin tak sekuat dulu, tapi keringat yang kau berikan itu adalah bukti cinta luar biasa bahwa ibu bapak telah berusaha sekuat tenaga agar ananda menjadi anak yang berguna

Betapa haru aku ibu bapak, tiap melihat kalian tertidur pulas
Wajah itu, begitu meneduhkan
Meski penat tampak mengacaukan indahnya

Ananda hanya ingin mendengar suara kalian
Tiap kali ananda pulang dari kampus
Berceloteh ria, bahagia mendapat cerita

Ibu, ayah, ananda janji akan jadi dokter muslimah yang hebat
Terimakasih telah mengajarkan arti kesederhanaan
Telah menanamkan jiwa yang optimis
Telah menumpahkan kasih sayang tiada tara
Telah mengijinkanku mengukir cita-cita
Telah mendukungku merangkai mimpi
Telah mendidikku, membimbingku hingga seperti ini
Dan semua yang luar biasa

Ananda rindu ibunda, bapaknda...
Yang membuat hatiku tenang, meski hanya lewat nada...
Biarlah Allah yang menjaga hati-hati kita, menghimpun dalam naunganNya...


Ditulis dengan penuh syukur, atas segala nikmat yang Allah berikan.
Terimakasih tak terkira pada ibu bapak. Semoga mimpi-mimpi ini dapat terwujud. Aamiin.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Bagus banget En..

Posting Komentar