Selasa, 11 Januari 2011

Sebuah jargon

Militansi Tiada Henti!


-----

Setiap kali mendengarnya, ingin rasanya bergerak dan enggan berdiam diri.
Itulah jargon Departemen PSDM FSI SM IKM FKUI.

Kaderisasi anggota aktif (angtif) selama 6 bulan, pada akhirnya menempatkanku sebagai salah satu staf di sana. Dikader oleh PSDM, diamanahkan di PSDM. Bersama 7 orang temanku seangkatan, 4 ikhwan 3 akhwat.

Sejak awal aku tahu, bukan sesuatu yang mudah untuk bertahan di dalamnya. PSDM itu sejenis dengan Departemen Kaderisasi di Senat Mahasiswa IKM FKUI. Bedanya hanya, ranah kami hanya civitas akademika yang muslim.

Sempat kaget juga dengan kaderisasi FSI tahun 2010. Program percepatan dari setahun menjadi 6 bulan ternyata membuat kami sedikit kewalahan. Masuk dengan penyambutan dan perlakuan yang sangat baik dari pengurus PSDM yang telah lebih dulu bergerak. Aku akui, mereka orang-orang hebat.

FSI memang baiti jannati. Rumah kedua bagiku. Terlebih lagi PSDM. :)

Proker PSDM ternyata memang tiada henti, berjalan sepanjang tahun. Oh, jadi itulah alasan mengapa jargonnya seperti itu. hehe.
Mulai dari gencar mendata mahasiswa baru muslim untuk mengisi database. Saat daftar ulang maba di balairung, kami selalu ada. Menganamnesis satu per satu, mulai dari identitas, riwayat organisasi sekarang dan dulu, riwayat mentoring sekarang dan dulu, dan sebagainya.
Setelah database tersusun rapi dalam fole Ms. Excel, kupikir jalanku akan semakin mudah. Satu tugas berakhir.

Ternyata ada tantangan yang lebih berat lagi. Pengelompokan mentoring, atau istilahnya KSI (Kelompok Studi Islam), dan menempatkan mentoring per kelompok. Wow, hingga habislah sudah liburan semester 2 ku kali itu, yang diisi dengan riset dan tugas PSDM. Tapi, aku tak pernah sendiri. :)

KSI ini berjalan seminggu sekali. Amanah untuk materi dsb dipegang oleh senior kami, yang lebih berpengalaman. Kami yang 2009 masih utul bawang. Akhirnya diamanahkanlah sederetan proker mabim rohani untuk maba kepada kami. Mabim rohani berjalan selama kurang lebih 3 bulan. Mulai dari Silaturahmi Maba di MUI tgl 17 Agustus 2010, hingga berbagai tugas dan acara yang pastinya bermanfaat. Acara utama kami ada Silamba, Salsa, KSI, dan SDI. Pelatihan sirkumsisi dan skill basic menjadi acara yang paling menarik bagi mereka. Tak bisa dipungkiri, waktu kami tersisih banyak untuk menunaikan semua itu. Hampir setiap minggu kami merancang sedemikian rupa agar semua proker terpilih dapat terlaksana.

Dan betapa kagetnya, ketika kami 2009, yang berhubungan langsung dengan maba. Mendengar kenyataan yang di luar dugaan. Puluhan maba tidak lulus mabim rohani. Padahal kebijakan terbaru mengatakan, Jika tidak lulus Mabim Rohani maka Tidak lulus Mabim Senat, dengan kata lain status mahasiswa tidak aktif. Bagaimana bisa?

Kami pusing bukan main, penutupan sebentar lagi. Hasil harus sudah fix. Tapi maba yang tidak lulus harus diusahakan. Akhirnya batas kelulusan kami turunkan, jauh. Tetap saja ada yang tidak memenuhi.
Kebijakan lain diambil. Wawancara satu per satu. Mencapai 50 an maba. Kami membagi diri, satu orang mengampu beberapa maba untuk wawancara personel. Pastinya, waktu kami harus dikorbankan lebih. Saat itu, selama satu minggu full tugas wawancara bisa selesai.
Hasil yang didapat, sebenarnya bisa kami maklumi. Perizinan orang tua, sakit, dan lain sebagainya menjadi pertimbangan untuk menentukan kelulusan.

Kami sadar, mereka pasti kelelahan. Senin sampai Sabtu sudah full dengan acara dari mabim Senat. Kami hanya memiliki waktu hari Minggu. Dapat dibayangkan, betapa padatnya jadwal mereka. (Padahal ada beberapa minggu yang sengaja kami kosongkan)
Akhirnya, pertengahan menjelang akhir November. Kejelasan itu ada, beberapa maba yang sulit kami tolerir tidak kami luluskan.

"Dari Abu Amr atau Abu Amrah ra; Sufyan bin Abdullah Atsaqafi ra berkata, Aku berkata Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku dalam Islam satu perkataan yang aku tidak akan menanyakannya kepada seorangpun selain padamu. Rasulullah menjawab, “Katakanlah Saya beriman kemudian istiqomahlah.” (HR. Muslim)

Usai sudah mabim rohani. Alhamdulillah.
Kini saatnya belajar, memperbaiki akademisku yang terbengkalai.
Tapi ternyata, badan ini kelelahan, sakitlah menjelang ujian. ^^

Awal Desember menjadi awal yang baru untuk memperkuat barisan. Jujur, selama ini kami kewalahan. Koordinasi kurang. Tim kami belum solid. Staf PSDM terkenal sibuk luar biasa, multiagent (kalo aku biasa saja, hehe). Sedangkan 2009 yang baru masuk, belum tahu apa2.

Ibaratnya begini, kereta kepengurusan FSI 2010 berjalan dari awal tahun sampai akhir tahun. Kami 2009 dinaikkan di tengah perjalanan, sehingga kami harus mengikuti arus dulu sampai tujuan, sambil belajar. Baru setelah itu kami dipersiapkan untuk kepengurusan selanjutnya.

Rafting menjadi pilihan. Dari 18 pengurus, hanya 12 yang bisa datang. Tak apa, awal yang baik. Di sanalah kami mencurahkan segala unek-unek. Kadept kami tercinta memberikan wejangan dan motivasi bahwa kami memang harus siap setiap saat. Saat amanah memanggil, saat lelah menghampiri, saat kita tak sanggup lagi. Momen itulah yang membuat kami semakin dekat. Canda tawa yang hangat. Jarang-jarang bisa kami dapatkan di kampus.
Kalau di kampus, urusan masing-masing.

Hingga satu kenyataan yang harus siap dihadapi pula, dua orang senior kami diajukan menjadi Caketum dan Cakaput. Pengurus akan berkurang. Tapi amanah tetap berjalan.
Mukerta FSI di akhir bulan Desember membenarkan hal tersebut. Kami siap melepasmu kakak, kalian akan selalu menjadi bagian dari kami.

Kini, delapan orang PSDM 2009 harus bergerak lagi. Pendaftaran badan-badan telah ditutup. Data mahasiswa 2010 yang mendaftar sudah sampai ke tangan kami.
Setahun yang lalu kami dikader, kini saatnya dimulai kaderisasi FSI tahun 2011.
Enam bulan ke depan, kami memang harus siap berkorban lebih banyak. Briefing awal kemarin menjadi permulaan yang mantap, mengokohkan derap langkah kami untuk maju dan maju.
Kami akan menyiapkan, generasi penerus tongkat estafet FSI FKUI yang luar biasa!

Bersamaan dengan itu, pemantauan KSI yang sedang berlangsung serta rencana perekrutan mentor baru untuk menyambut mahasiswa baru 2011 perlu diperhatikan pula. Mereka harus lebih baik dari kami.

Meski kami harus terbagi dalam amanah tersendiri, sesungguhnya kami masih bersama.
PSDM menyatukan kami dalam ikatan yang insyaAllah diridhoi. Untuk Ketum dan Kaput FSI 2011, jangan bersedih. Kalian tetap milik kami dan akan terus bersama kami, PSDM.

Kata seorang teman, "G akan ninggalin PSDM en. Kita masuk di PSDM, diterima bareng2. Kita harus menamatkan quest ini. Kalo berhenti di tengah2, game over."
A great answer. Yup, aku setuju.

"Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh." (QS. Ash Shaf: 4)

Aku ingin, kaderisasi FSI dan manajemen KSI yang lebih baik. Jangan tinggalkan PSDM ya teman-teman... :)


Setidaknya, enam bulan ke depan. Akan datang pejuang baru, yang akan meneruskan langkah-langkah ini.

4 komentar:

Anonim mengatakan...

subhanallah
tenang saja kawan,,
kita akan melangkah maju bersama
menantang segala hambatan yang datang
meskipun lelah yang di rasa
tetapi akhirnya pasti kan bahagia

Adhie mengatakan...

Memang bukan perkara mudah membina membentuk karakter seseorang,di PSDM ini. Bukan perkara yang sulit juga, ketika kita melakukan ini bersama-sama.

Bismillah, ALLAH bersama kita...!!! Smangat mbak en, dan PSDMers yang lain...

Nurmita mengatakan...

@anonim: dina ya? :)
ya, indah pada akhirnya
lelah penat itu biasa
bagian dari hidup seseorang di dunia
yang penting Allah tetap dicinta
hingga surga lah menjadi tempat pijakan
Semangat psdm-ers!

@adi: benar sekali di, insyaAllah bersama kita bisa membentuk karakter kuat calon2 muslim muslimah pemimpin bangsa. PSDM itu beda, dari yang lainnya..

siap-siaplah tahun depan adi.. (lagi-lagi)
hehe.

wahyu mengatakan...

teruslah berlari hingga kelelahan itu lelah mengikutimu..:)

semangat ya semua PSDM..:)

Posting Komentar