Selasa, 12 Juni 2012

Jejak hariku


Hari ini, akan menjadi saksi perjalanan dan kisah kita. Apakah Allah akan melabuhkan kita di sini, atau Allah telah menyiapkan tempat lain di sana, yang tak pernah kita mengerti. Perjuangan akan terus dimulai, tanpa awal dan tanpa akhir. Seperti hari ini, akan berbicara tentang sebuah mimpi indah masa depan. Percayalah pada dirimu, optimis dan jangan pernah ragu. Bismillah, Semangat! (enni, menjelang ujian SIMAK UI)

Ya, itulah yang berhasil membawaku ke sini. Menjadi semangat tanpa batas hingga saat ini.
Hampir tiga tahun menjejakkan kaki di kota besar yang asing dan keras. Yang pada awalnya aku ragu menapaki langkah demi langkahnya, ibarat anak kecil dari daerah yang lugu polos tak tau apa-apa lalu mencoba meraih penggalan-penggalan mimpinya.

Jakarta, aku akan menaklukkanmu! Begitulah jargon yang terus kubawa hingga saat ini. Janji bersama yang telah ku azzamkan kuat, bersama dengan teman-teman lainnya. Bahwa di manapun kita berada kini, taklukkan lah. 
Hingga detik ini aku berdiri, hmm, ternyata tak sesulit dan seseram yang dibayangkan dulu kala. Duduk, diam, tanya, cari, lalu berkarya. Begitulah seharusnya.
Jangan pernah mau tertinggal di belakang, jangan pernah mau jadi orang yang tak pernah tahu, jangan pernah mau menurut pada sesuatu yang tak sesuai dengan keyakinan. Keraslah..

Belajar. Belajar. Dan belajar. Di sini aku lebih banyak belajar tentang beragam sisi kehidupan. Tentang bagaimana kehidupan penduduk dengan berbagai latar belakang sosial, tingkat ekonomi, pendidikan, dll. Tentang bagaimana pemikiran orang yang terkadang aku sendiri keheranan. Tentang sebuah keikhlasan ketika harus bolak-balik Salemba-Depok. Tentang sebuah idealisme. Tentang sebuah impian. Tentang realita. Tentang bagaimana memahami. Tentang arti memberi. Begitu banyaknya.

Dan sekarang, ingin kukatakan bahwa. Aku tak pernah menyesal berada di sini. Alhamdulillah. Meski seringkali merindukan ketenangan kotaku tercinta, yang damai syahdu dan menentramkan jiwa.

Bukan perbedaan pula yang kuharap ada, tapi perubahan yang akan membawa diri ini pada sebuah kesudahan yang baik. Nanti, nanti, masih terbentang jutaan mil jalan di depan.
Maka, tenanglah, teguhlah, optimislah!
Semoga lidah dan hati ini tak pernah kelu untuk selalu bersyukur. Alhamdulillah atas segala nikmat detik demi detik waktu yang terkadang masih sering terlalaikan.. :)

Sekali lagi, dalam perjuangan tiada awal dan tiada akhir. Karena awal dimulai setelah akhir, dan akhir akan selalu berlanjut dengan awal yang baru. Begitu seterusnya, sampai kita kembali ke hadapanNya.
Maka bawalah dan carilah bekal sebanyak-banyaknya di dunia ini. Melalui mimpi yang akan terus terajut, melalui langkah yang akan tetap terayun, melalui keringat yang tak henti mengalir, melalui kata lelah, pasrah, melalui setiap detik dalam hidup ini dengan penuh kesadaran. Bahwa kita diciptakan bukan tanpa tujuan.
Berikanlah yang terbaik untuk hari ini. Allah telah berencana, maka kita harus selalu siap atas hasilnya.

0 komentar:

Posting Komentar