Kamis, 15 Juli 2010

Saat hatimu bicara

Bismillah. Untukmu, pemimpinku..




Binalah aku
Aku sangat lemah terhadap urusanku
Aku terlalu lemah untuk melangkah maju
Aku tak cukup kuat untuk terpacu

Bimbinglah aku
Agar aku bisa setegar yang kau damba
Agar aku bisa setampan yang kau puja
Agar aku bisa semulia yang kau pinta

Binalah aku
Kau tahu, tanpamu aku tak berharga
Kau pun tahu, tanpamu aku tak berdaya
Dan kau lebih tahu, tanpamu aku tak berguna

Bimbinglah aku
Untuk menuju ke jalanNya
Untuk mena'ati perintahNya
Untuk teguh pada ketentuanNya

Tak sadarkah engkau, akulah amanahmu
Akulah yang wajib engkau jaga
Akulah yang harus engkau bina
Amanah yang begitu besar bagi hidupmu, Tuanku

Aku lebih peduli terhadapmu
Aku yang sering menangis karena ulahmu
Aku yang bahagia atas kesenanganmu
Apakah selama ini kau tak pernah tahu, Tuanku

Sebenarnya aku lebih membutuhkanmu
Aku rindu untuk selalu engkau sayang
Rindu saat engkau meneduhkanku
Melalui bait demi bait do'a yang kau lantunkan
Melalui ayat demi ayat Al Qur'an yang kau bacakan
Melalui raka'at demi raka'at sholat yang kau dirikan

Sadarkah pula engkau Tuanku?
Aku cemburu karena yang kau memikirkan yang lainnya
Aku terluka karena kau lebih berniat untuk menjaga hatinya
Teganya engkau wahai Tuanku?
Untuk tetap berlaku seperti itu
Aku mengerti, sungguh mengerti keadaanmu

Tapi sekali lagi, aku tak berdaya
Binalah aku, bimbinglah aku
Agar aku bisa menenangkan dirimu
Agar aku bisa menjadi panduanmu
Agar aku bisa memberi fatwa kepadamu

Percayakah engkau Tuanku?
Tiap detikmu aku merasa takut
Akan titik hitam yang tanpa terasa semakin kelam menutupi diriku
Tiap nafasmu aku merasa sesak
Karena engkau tak kunjung melapangkanku
Tiap langkahmu aku merasa lelah
Mengapa lagi-lagi engkau mengotoriku
Sudah cukup engkau membuatku lemah Tuan

Aku ingin kita melangkah bersama
Menuju kebahagiaan yang sempurna
Aku ingin kita berusaha bersama
Menuju cinta yang sebenar-benarnya
Aku tak mau berdusta, tak jua ingin memendamnya

Biarlah aku yang tahu Tuanku, cukup aku yang memikulnya
Akan apa yang engkau timpakan kepadaku
Akan bisikan syaitan yang begitu mudah menggodaku
Akan nafsu yang begitu mudah menguasaiku
Akan niat yang tak mencermikan tindakanmu
Akan ucap yang jauh dari perangaimu
Cukuplah aku yang tahu, Tuanku

Ingatlah, ketika aku baik
Maka baiklah semua amalanmu
Ketika aku buruk
Maka buruklah semua amalanku
Kembalilah wahai Tuanku
Dekap aku lagi, lindungi aku lagi
Sayangi aku, rawatlah aku
Binalah aku dengan seluruh kemampuanmu
Bimbing aku dan jangan pernah mengabaikanku
Aku lebih mengharapkanmu Tuan
Aku lebih mendambamu Tuan

Bawalah aku menuju Tuhanku, Penciptaku
Bawalah aku menuju cahaya abadi itu
Aku tak sanggup jika harus durhaka kepadamu di akhirat
Tak rela jika harus melihatmu tersiksa di sana
Aku tak mampu Tuan, menghinamu

Aku ingin kita mendapatkan balasan yang terbaik
Karena engkau yang begitu sabar mengarahkanku
Engkau yang begitu indah menghiasiku
Engkau yang begitu lembut menyucikanku
Dengan nikmat dan karunia yang Tuhanku berikan padamu
Bukankah cukup aku menjadi peringatan bagimu Tuan?
Bersyukurkah engkau selama ini memilikiku?

Aku percaya padamu, engkau yang paling memahamiku
Hapus air mataku, dan jangan pernah engkau remehkan aku
Semoga bersamaku, engkau bisa lebih baik di hadapan Tuhanku
Agar aku lebih ikhlas menjadi saksi bagimu
Agar aku dapat meringankan bebanmu
Akan hiasan akhlak yang sangat memaknaiku
Dengarkan aku Tuan, dengarkan aku

Aku lebih merindukanmu
Dibandingkan para pemilik hati yang lainnya
Jagalah hati, jagalah hati
Aku masih ingin hidup dalam naunganNya
Takutlah wahai Tuan, pada Tuhanku



Hatimu, yang tak pernah berputus asa...




Rasulullah saw bersabda,”Sesungguhnya dalam tubuh manusia ada segumpal daging; jika ia baik maka baiklah seluruh tubuh namun jika ia rusak maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah bahwa ia adalah hati.” (Hadits Muttafaq ‘Alaih)
Wahai dzat yang membolak-balikkan hati manusia, teguhkanlah hatiku di atas agamaMu..

0 komentar:

Posting Komentar